01 Desember 2024
Gedung Nasional Indonesia (GNI)
Politik
03.00 PM - 09.30 PM
Sebagai bagian dari peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP), sebuah kampanye kolaboratif digelar di Gedung Nasional Indonesia (GNI) Surabaya dengan tajuk “Perempuan Bersuara”. Acara ini menggabungkan seni, advokasi, dan dialog untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu kekerasan berbasis gender serta mendukung upaya penciptaan ruang aman bagi perempuan dan anak.
Latar Belakang Acara
Kekerasan seksual masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Perempuan sering kali menghadapi situasi sulit yang tidak hanya terjadi di ruang privat tetapi juga di ruang publik. Dalam konteks ini, peringatan 16 HAKTP menjadi momentum penting untuk mengedukasi masyarakat, memberdayakan perempuan, dan mendorong aksi kolektif untuk mengakhiri kekerasan berbasis gender.
Melalui pendekatan kreatif, kampanye ini menghadirkan seni sebagai media transformasi nilai. Seni bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai ruang refleksi yang dapat menyuarakan pengalaman dan tantangan yang dihadapi perempuan.
Tujuan Kegiatan
Acara ini dirancang untuk:
- 1. Meningkatkan kesadaran publik tentang isu kekerasan seksual dan gender.
- 2. Menyediakan ruang dialog yang inklusif, di mana masyarakat dapat berbicara tentang isu-isu yang sering kali dianggap tabu.
- 3. Memberdayakan perempuan untuk bersuara, menjadikan mereka bagian penting dari narasi perubahan sosial.
- 4. Menggalang solidaritas masyarakat, terutama komunitas lokal, dalam mendukung upaya melawan kekerasan berbasis gender.
Rangkaian Acara Utama
Dalam kampanye ini, dua karya seni utama akan ditampilkan:
- * Monolog “Pelaminan Kosong” oleh Dyah Ayu Setyorini dari Laboratorium Keaktoran REAKTOR, yang menggambarkan perjuangan perempuan menghadapi kekerasan seksual
- * Screening Film “Pulih” produksi WCC Jombang dan Gen Epistree, sebuah kisah tentang proses pendampingan korban kekerasan seksual untuk pulih dari trauma.
- * Selain itu, acara ini akan dimeriahkan oleh berbagai kegiatan penyerta, seperti layanan konseling on-the-spot oleh Hotline Sahabat Ibu, pameran buku, galeri seni, rilis lagu tematik, dan merchandising.
Ajak Masyarakat Berperan
Acara “Perempuan Bersuara” mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung gerakan ini, tidak hanya dengan menghadiri acara, tetapi juga dengan menjadi bagian dari perubahan. Melalui kesadaran kolektif dan aksi nyata, kita dapat menciptakan ruang yang lebih aman dan setara bagi perempuan di Indonesia.
Mari bersama-sama bersuara, karena perempuan layak hidup di dunia yang bebas dari kekerasan.
Latest Event
Tantangan dan Peran Perempuan dalam Politik: Refleksi Pemilu dan Representasi di DPRD Jawa Timur
Knowing and identifying early trauma: Leading to balance selft-esteem and empowered youth
Menguatkan Peran Perempuan dalam Dunia Politik