Surabaya, 24 Oktober 2024 – Women & Youth Development Institute of Indonesia (WYDII) akan menyelenggarakan sebuah webinar mendalam dengan tema "Knowing and Identifying Early Trauma: Leading to Balance Self-Esteem and Empowered Youth" pada tanggal 26 Oktober 2024 mendatang. Webinar ini bertujuan untuk mengupas lebih dalam mengenai isu penting trauma dini dan pengaruhnya terhadap kesehatan mental serta kesejahteraan remaja, khususnya dalam konteks pengembangan kepercayaan diri yang seimbang dan pemberdayaan pemuda.
Dua narasumber ahli di bidang psikologi dan konseling dihadirkan untuk memberikan wawasan yang komprehensif terkait trauma dini, mulai dari tanda-tanda yang harus diwaspadai, dampaknya terhadap perkembangan mental dan emosional remaja, hingga cara terbaik untuk mendukung remaja yang sedang berjuang melalui trauma. Kegiatan ini sangat penting bagi para orang tua, pendidik, konselor, serta mereka yang bekerja di bidang kesehatan mental dan pendidikan remaja.
Trauma Dini: Ancaman Tersembunyi bagi Kesejahteraan Remaja
Trauma dini merupakan salah satu ancaman besar yang sering kali tersembunyi di balik pengalaman masa kecil yang tidak terselesaikan. Trauma ini bisa muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari kekerasan fisik, emosional, pelecehan seksual, hingga kehilangan orang tua atau situasi yang penuh tekanan. Dampak dari trauma ini bisa sangat berbahaya, terutama pada perkembangan emosi, perilaku, dan hubungan sosial remaja.
Dalam webinar ini, Dr. Edy Suhardono, seorang pakar psikologi dengan pengalaman lebih dari 20 tahun dalam menangani kesehatan mental anak dan remaja, akan mengupas tuntas mengenai definisi trauma dini, penyebab utamanya, serta gejala-gejala umum yang sering tidak disadari oleh orang tua, guru, maupun lingkungan sosial lainnya.
Dr. Edy akan menjelaskan bagaimana trauma yang dialami di usia muda dapat meninggalkan "bekas luka" yang memengaruhi perkembangan anak hingga dewasa, termasuk bagaimana trauma dapat merusak kepercayaan diri, memicu kecemasan, depresi, serta masalah perilaku yang lebih serius di kemudian hari. Selain itu, ia akan menggarisbawahi pentingnya deteksi dini dan intervensi yang cepat untuk memitigasi dampak trauma terhadap remaja.
Pengalaman Konkret dari Seorang Konselor: Merespon Trauma di Kalangan Remaja
Sebagai pelengkap dari penjelasan teoritis, Rakhma Wizati Putri, M. Psi., Psikolog, seorang konselor sekolah dan Lead Counselor Hotline Sahabat Ibu, akan menyajikan wawasan berdasarkan pengalaman langsungnya dalam menangani kasus trauma remaja. Dengan latar belakangnya sebagai konselor yang terlibat langsung dalam mendampingi remaja yang mengalami trauma, Rakhma akan memberikan perspektif praktis mengenai tantangan-tantangan yang dihadapi oleh para remaja korban trauma, termasuk cara-cara efektif untuk membantu mereka mengatasi trauma dan membangun kembali kepercayaan diri.
Rakhma juga akan menguraikan beberapa metode konseling yang digunakan dalam menghadapi trauma dini, serta strategi-strategi penguatan emosional yang dapat diterapkan oleh para pendidik dan orang tua di rumah. Ia akan menyoroti betapa pentingnya peran orang tua dan komunitas sekolah dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi remaja yang sedang berjuang melawan trauma.
Melalui pengalaman konkritnya, Rakhma akan mengajak para peserta untuk memahami bahwa trauma bukanlah akhir dari cerita seseorang, melainkan titik awal untuk menemukan pemulihan, pertumbuhan, dan pemberdayaan diri. Selain itu, ia juga akan memaparkan bagaimana layanan Hotline Sahabat Ibu yang dipimpinnya telah menjadi mitra penting bagi para ibu muda dan remaja dalam menjalani perjalanan emosional yang sering kali tidak mudah.
Webinar Interaktif: Diskusi yang Melibatkan Peserta
Webinar ini tidak hanya bersifat presentasi satu arah, melainkan dirancang sebagai sesi interaktif yang memungkinkan para peserta untuk bertanya langsung kepada narasumber, serta berbagi pengalaman pribadi terkait isu trauma dini dan kesehatan mental remaja. Diskusi akan fokus pada sejumlah tema penting, termasuk cara mengenali trauma sejak dini, metode mendukung remaja dengan masalah trauma, serta peran sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam membantu remaja membangun kembali kehidupan mereka dengan kesehatan mental yang lebih baik.
Selain itu, akan dibahas juga tindakan pencegahan yang bisa dilakukan oleh orang tua, guru, dan konselor untuk mengurangi risiko trauma pada anak-anak dan remaja. Narasumber juga akan memberikan panduan praktis dalam menghadapi situasi krisis emosional, serta bagaimana cara membangun rasa percaya diri yang seimbang pada remaja yang sedang dalam proses pemulihan.
Pentingnya Mencegah dan Mengatasi Trauma Dini
Trauma dini, jika tidak ditangani dengan baik, dapat merusak perkembangan fisik, mental, dan sosial remaja hingga dewasa. Oleh karena itu, webinar ini menjadi salah satu upaya WYDII untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menangani trauma secara tepat dan melibatkan pihak-pihak terkait untuk memberikan dukungan penuh kepada korban trauma, baik di tingkat keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
Meningkatkan kesadaran mengenai trauma dini akan membantu dalam mencegah kasus kekerasan dan penelantaran yang dapat menyebabkan trauma, serta memperkuat sistem dukungan sosial yang lebih efektif bagi mereka yang telah mengalaminya. Dengan demikian, WYDII berharap webinar ini dapat menjadi bagian dari solusi komprehensif untuk membangun generasi muda yang tangguh, sehat secara emosional, dan berdaya.
Informasi Lebih Lanjut
Webinar ini terbuka untuk umum dan dapat diikuti secara gratis melalui platform Zoom. Untuk informasi lebih lanjut mengenai cara pendaftaran dengan klik link pendaftaran.
Dengan hadirnya webinar ini, WYDII berkomitmen untuk terus mendukung kesehatan mental remaja, serta memberikan ruang bagi para orang tua, guru, konselor, dan profesional kesehatan mental untuk berkolaborasi dalam menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda.
Latest Event
Tantangan dan Peran Perempuan dalam Politik: Refleksi Pemilu dan Representasi di DPRD Jawa Timur
Menguatkan Peran Perempuan dalam Dunia Politik
Pertemuan Konstituen Caleg Perempuan di Gresik, Jatim