Kami dengan bangga mempersembahkan program dan kampanye Youths and Womens Leadership yang diinisiasi oleh Women and Youth Development Institute of Indonesia (WYDII). Program ini muncul dengan tujuan kuat untuk mendorong pertumbuhan kepemimpinan pada para pemuda dan perempuan serta berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih inklusif dan berkeadilan. Kami sangat yakin bahwa mendorong peran lebih besar dari pemuda dan perempuan dalam merumuskan kebijakan, mengambil keputusan, dan menjadi agen perubahan adalah langkah penting dalam membangun demokrasi yang kuat dan berkelanjutan. Kami percaya bahwa partisipasi aktif dari pemuda dan perempuan akan membawa pandangan yang beragam dan perspektif yang kaya dalam pengambilan keputusan, menciptakan budaya demokrasi yang kuat dan mewujudkan pemerintahan yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Kami mendukung kampanye keadilan iklim yang menempatkan hak asasi manusia di garis depan aksi iklim. Kami bekerja sama dengan mitra organisasi kami untuk memberikan pelatihan dan mentoring kepada aktivis lingkungan. Melalui pelatihan kepemimpinan WLP yang difasilitasi oleh mitra kami, para advokat lingkungan meningkatkan keterampilan komunikasi dan kepemimpinan, serta berbagi praktik terbaik mereka. Banyak mitra kami terus bekerja sama dengan peserta kampanye keadilan iklim mereka setelah berakhirnya pelatihan, membantu mencapai kemajuan dalam perlindungan lingkungan di tingkat lokal dan regional. Mitras WLP di Indonesia, Women and Youth Development Institute of Indonesia (WYDII), mendukung beberapa kampanye yang dipimpin oleh perempuan dalam menangani isu lingkungan di negara ini. Isu-isu tersebut mencakup deforestasi, penggurunan lahan, banjir, naiknya permukaan laut, dan emisi karbon yang meningkat. Pada Januari 2022, Indonesia mengumumkan rencana untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta ke pulau Kalimantan. Salah satu alasan yang mengkhawatirkan adalah bahwa Jakarta tenggelam ke laut. Ilmuwan memperkirakan sepertiga kota bisa terendam pada tahun 2050. Salah satu penyebab utamanya, menurut NPR, adalah ekstraksi air tanah yang tidak terkendali di Indonesia. Di berbagai tempat lain di negara ini, perusahaan multinasional melakukan aktivitas pertambangan yang menyebabkan polusi air dan bencana lingkungan lainnya. WYDII telah bekerja selama lebih dari satu dekade dengan perempuan, pemuda, dan kelompok adat untuk menghentikan proses pertambangan yang merusak lingkungan dan memperjuangkan keadilan iklim. WYDII dipimpin oleh Siti Nurjanah, yang memiliki pengalaman riset dan advokasi selama dua puluh tahun dalam hak asasi manusia dan hak-hak perempuan di Indonesia. Setelah melihat bagaimana industri ekstraktif dan undang-undang perlindungan lingkungan yang tidak ditegakkan merugikan komunitas lokal, Nurjanah kini melatih perempuan dan pemuda untuk mempertahankan lingkungan rapuh Indonesia dan memperjuangkan keadilan iklim. Bulan lalu, kami berbicara dengan Nurjanah tentang dampak naiknya permukaan laut terhadap negara ini, degradasi lingkungan yang mempengaruhi perempuan dan anak perempuan, dan bagaimana perempuan bergerak untuk menyelamatkan komunitas mereka dari efek mengerikan perubahan iklim. Berikut beberapa poin utama dari wawancara tersebut: Degradasi lingkungan menyebabkan kelangkaan sumber daya alam yang sebelumnya melimpah dan tersedia secara bebas di Indonesia. Kelangkaan ini meningkatkan kemiskinan di kalangan perempuan dan membatasi kemampuan mereka untuk memberikan nafkah bagi keluarga. Organisasi hak asasi perempuan semakin terlibat dalam advokasi keadilan iklim untuk mengatasi dampak yang tidak proporsional terhadap perempuan dan anak perempuan. Meskipun pemerintah Indonesia memiliki undang-undang perlindungan lingkungan, sering kali undang-undang tersebut tidak ditegakkan. Masyarakat sipil Indonesia sangat terlibat dalam advokasi lingkungan. Namun, aktivis perlu meningkatkan tekanan pada pembuat kebijakan untuk menciptakan mekanisme pemantauan dan penegakan undang-undang lingkungan negara tersebut agar lebih efektif. Perusahaan multinasional seringkali menggunakan taktik untuk menciptakan perselisihan di komunitas sehingga mereka dapat melakukan aktivitas kerusakan lingkungan tanpa hambatan. Dalam respons terhadap hal ini, aktivis Indonesia membantu komunitas melihat kepentingan bersama dan berorganisasi melawan tindakan merugikan industri ekstraktif. Masalah lingkungan tidak terbatas pada batas politik. Upaya untuk menciptakan undang-undang dan kebijakan perlindungan lingkungan harus saling terhubung dan global. Berbagi pengetahuan dan kolaborasi di antara aktivis lingkungan akan memainkan peran penting dalam memajukan gerakan global untuk keadilan iklim. Dukung kami dalam menghadapi tantangan lingkungan dan iklim, serta mempromosikan kesetaraan gender dan keadilan lingkungan di negara ini. Bergabunglah dengan WYDII dalam mengatasi isu-isu global ini untuk menciptakan masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan.
Latest Program
Womens Political Participation
Helpline Friends of Mother
Environmental Justice